RAKERDA III PUTRI DPD Jawa Tengah, “Sustainability dan Digitalisasi Penanda Era Baru Pariwisata Indonesia

Surakarta 19/11/2005 – Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) DPD Jawa Tengah kembali menggelar agenda besar tahunan yakni Rapat Kerja Daerah III bertajuk, “Bersinergi Menghadapi Era Baru Pariwisata: Sustainability & Digitalisasi”. Rakerda III DPD Putri Jawa Tengah ini dilaksanakan pada tanggal 19 November 2025 bertempat di Solo Safari dengan diikuti berbagai destinasi wisata baik yg dikelola pemerintah maupun swasta.
Ketua Panitia Rakerda, Achmad Ridho menyampaikan Rakerda ini special karena akan dilaksanakan seminar pariwisata juga dalam rangkaian Rakerda DPD Putri Jateng

Ketua DPD PUTRI Jateng, Titah Listiorini mengungkapkan bahwa kondisi wisata di tahun 2025 masih belum baik baik saja, diantaranya dikarenakan adanya kebijakan kebijakan pimpinan yang membatasi wisata keluar daerah, cuaca, daya beli masyarakat juga mempengaruhi. Temen temen tetap semangat menghadapi kondisi ini, terbukti justru jumlah destinasi wisata bertambah diantaranya di Ambarawa baru saja dibuka wisata sejarah benteng Willem I by Lawu Group. Disisi lain menurutnya, anggota PUTRI selalu diberikan kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan promosi wisata. Dan tahun 2025 ini, DPD PUTRI Jateng menjadi tuan rumah untuk Rakornas DPP di Semarang.

Ketua DPP PUTRI, Hans Manangsang yang diwakili Redita Aliyah dalam sambutannya mengungkapkan Apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh jajaran DPD PUTRI Jateng. DTW hari ini harus agile menghadapi kondisi tren hari ini. Rakerda ini mudah mudahan menjadi produktif, menghasilkan ide ide terbaik untuk pengembangan wisata kedepan. Kita perlu banyak belajar agar destinasi wisata kita terus berkembang.
Sementara Perwakilan Dinas Pariwisata Jawa Tengah bapak Arya Candra dalam sambutannya ada pantun yang menarik, “Wisata ke Kopeng membeli buah, membeli buah diantar mba Rina, bersama DPD PUTRI Jateng kita membangun pariwisata mempesona”.

Disisi lain Parmin Sastro Wijono, CEO The Lawu Group yg mengelola 17 Destinasi wisata, dalam seminar pariwisata dalam Rangkaian Rakerda DPD Putri Jateng menyatakan ekonomi yg digerakkan dari industri pariwisata itu luarbiasa. Sumbangsih pariwisata sangat besar. Pariwisata di indonesia berbasis pada 3 daya tarik utama, 60% berbasis budaya, 35% berbasis alam, 5% wisata buatan. Lawu group membuat perencanaan, yang PERTAMA yang dilakukan adalah kolaborasi. Kolaborasi yg pertama eksternal yaitu masyarakat dalam menciptakan ekosistem wisata, kolaborasi internal, misal seluruh karyawan membantu membesarkan media sosial sbg marketing. Yang KEDUA dengan melakukan standarisasi layanan. Yang KETIGA dengan melakukan digitalisasi bisnis mulai dari marketing, pembelian tiket yang terintegrasi, cashless, dll. KEEMPAT dtw itu dinamis, shg perlu melakukan pemutahiran sarana prasarana dan layanan disesuaikan dengan tren. Yang KELIMA adalah produk development. Dan yang TERAHIR adalah dengan melakukan rebranding sehingga bisa terus sustain.

Sementara Teguh Yuwono dari Hotel Arkenzo Semarang menyampaikan bahwa perubahan perilaku wisatawan seperti cari review di google, tiktok, instagram, traveloka, bandingkan harga, fasilitas, dan pengalaman. Orang tidak hanya beli produk kita atau tiket masuk, tapi mereka beli cerita, emosi dan pengalaman. Posting is not marketing, tapi digital presence, distribution, engagement, conversion. Makin penasaran orang makin pemasaran. Dalam pembuatan konten media sosial, ingat jangan lupa ada call to actionnya di akhir konten. Jangan sampai konten sudah viral tapi tidak berdampak pada penjualan. Jadilah trigger pentahelix, mulai dari kolaborasi sesama pelaku usaha, buat paket lintas destinasi, bentuk weekly event kalender bersama, gunakan kanal promosi bersama, bangun narasi regional, jadikan data sebagai dasar keputusan, dorong pemerintah dengan evidence dll. Lets make the real collaboration dengan event bulanan, tiket bundling antar destinasi, platform pemasaran bersama, integrasi kalender wisata, standarisasi service quality, program pelatihan SDM lintas pelaku. Bikinlah bisnis yang bertumbuh, mainlah di blue ocean jangan di red ocean, tonjolkan budaya, lokal wisdom.

Di waktu lain, Arif Taat Ujiyanto, selaku Direktur Utama Perumda Owabong Purbalingga sekaligus pengurus DPD PUTRI Jawa Tengah, yang baru saja mengantarkan Owabong mendapatkan penghargaan yang diberikan langsung oleh Menteri Pariwisata, yakni Indonesia Green Theme Park Award 2025 menegaskan bahwa sudah selayaknya isu global menjadi salah satu fokus dalam pengelolaan pariwisata hari ini. Isu global yang dimaksud adalah Sustainable Development Goals (SDGs) yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang spesifik, terintegrasi, dan saling berkaitan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030. Tujuannya mencakup hal-hal seperti menyelesaikan kemiskinan, kelaparan, kesenjangan, perubahan iklim, memastikan kehidupan yang sehat, pendidikan yang berkualitas, dan lingkungan yang lestari. 

Dengan kata lain pengelolaan pariwisata hari ini harus memperhatikan 5 Pilar SDGs yakni People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership. Pengelolaan pariwisata harus memberikan dampak kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat (People), menyelesaikan permasalahan kemiskinan, kelaparan, kesehatan dan pendidikan. Pariwisata juga harus berkontribusi terhadap penyelamatan bumi (Planet), pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, perlindungan ekosistem, bukan malah sebaliknya seperti mengexploitasi dan merusak lingkungan. Pariwisata juga sudah sewajarnya memastikan semua masyarakat dapat hidup makmur dan produktif dalam ekonomi yang berkelanjutan (Prosperity), termasuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan kreatif, pertumbuhan yang berkesinambungan, dan inovasi yang solutif. Pariwisata juga sudah seyogyanya mengupayakan masyarakat yang adil, damai (Peace) dan inklusif, bebas dari rasa takut dan kekerasan. Dan dalam pengelolaan pariwisata harus ditekankan pentingnya kolaborasi (Partnership) yang kuat antara pemerintah, swasta, media, akademisi dan dunia bisnis menuju Sutainable Tourism Destination

Acara Rakorda ditutup dengan sharing pengurus dan anggota PUTRI dipimpin oleh Artin Bayu Mukti selaku Sekjend DPD PUTRI Jawa Tengah bersama Ketua DPD PUTRI Jateng. Diskusi berjalan sangat menarik dan menghasilkan program program yang bermanfaat untuk kemajuan destinasi wisata seluruh anggota DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Jawa Tengah. (AT)